Unduh AlMosaly Sekarang
Artikel Almosaly >> 10 Hari Pertama Zulhijah

🕋 "Dan serukanlah kepada manusia untuk melaksanakan haji" .. Panggilan yang menembus waktu dan tempat!

🕋 "Dan serukanlah kepada manusia untuk melaksanakan haji" .. Panggilan yang menembus waktu dan tempat!
2025/05/29
428

 

Allah Yang Maha Mulia berfirman:
﴿وَأَذِّن فِی ٱلنَّاسِ بِٱلۡحَجِّ یَأۡتُوكَ رِجَالࣰا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرࣲ یَأۡتِینَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِیق) [Al-Hajj: 27]

 

Perintah dalam ayat ini ditujukan kepada Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, yaitu: serukan kepada manusia untuk menunaikan ibadah haji, ajaklah mereka untuk berhaji ke Baitullah yang Kami perintahkan kepadamu untuk membangunnya. Maka, apabila engkau menyeru mereka, niscaya mereka akan datang kepadamu sebagai jamaah haji dan ‘umrah.

Para ahli tafsir menyebutkan bahwa ketika Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyerukan ibadah haji, beliau berkata:
“Wahai Tuhanku, bagaimana aku bisa menyampaikan kepada manusia padahal suaraku tidak bisa menjangkau mereka?”
Allah menjawab:
“Serukan saja, dan Kamilah yang akan menyampaikan.”

Maka Nabi Ibrahim berdiri di atas maqamnya. Dikatakan pula bahwa beliau berdiri di atas batu, atau di atas bukit Shafa, atau di atas Gunung Abi Qubais, lalu berseru:
“Wahai manusia, sesungguhnya Tuhan kalian telah membangun sebuah rumah, maka berhajilah kalian kepadanya.”

Dikatakan bahwa gunung-gunung pun tunduk hingga suaranya menjangkau seluruh penjuru bumi, terdengar oleh yang masih berada di dalam rahim maupun tulang sulbi. Setiap yang mendengarnya — baik batu, tanah, pohon, maupun orang-orang yang telah ditakdirkan Allah untuk berhaji hingga Hari Kiamat — menjawab:
“Labbaikallahumma labbaik.”
([Tafsir Ibnu Katsir])

Firman-Nya: {يَأْتُوكَ رِجَالًا}
Kata "rijāl" di sini adalah bentuk jamak dari "rājil", artinya orang yang berjalan kaki, bukan "laki-laki" sebagaimana yang mungkin disangka sebagian orang.

Mengapa Allah berfirman “mereka datang kepadamu” padahal mereka datang ke Ka'bah?
Jawabannya ada dua:

  1. Karena yang menyeru adalah Nabi Ibrahim, maka siapa yang datang berhaji ke Ka'bah seolah-olah datang kepada beliau, sebagai bentuk penghormatan. [Tafsir Al-Qurthubi]
  2. Karena Nabi Ibrahim biasa hadir di musim haji setiap tahun untuk mengajarkan tauhid dan syariat Hanif. [Tafsir Ibnu ‘Asyur]

 

Firman-Nya: {وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ…}
Artinya: Mereka datang berkendara di atas unta yang kurus (karena perjalanan jauh dan berat).
Tidak disebut dengan istilah "rukbanan" (para pengendara) meskipun lebih singkat, untuk menunjukkan banyaknya orang yang datang dari tempat-tempat yang sangat jauh. [Tafsir "Mahasin at-Ta’wil"]

Mengapa Allah mendahulukan "berjalan kaki" sebelum "berkendara"?
Ibnu Qayyim rahimahullah menyebutkan dua hikmah:

  1. Agar tidak disangka bahwa haji hanya diwajibkan bagi yang mampu naik kendaraan. Maka Allah menyebut dua jenis jemaah, dan mendahulukan pejalan kaki untuk menekankan makna ini.

 

  1. Karena para penunggang biasanya meremehkan pejalan kaki. Maka Allah mendahulukan mereka sebagai bentuk penghormatan dan kasih sayang. [Badai’ al-Fawaid (1/69)]

Sebagian ulama menyimpulkan bahwa haji dengan berjalan kaki lebih utama dari yang berkendara. Ibnu Abbas berkata:
“Aku merasa berat jika meninggal sebelum berhaji dengan berjalan kaki, karena aku mendengar Allah berfirman: {يَأْتُوكَ رِجَالًا...}, dan Allah mendahulukan pejalan kaki.”

Ada pun Nabi berhaji dengan berkendara, maka dijawab:
“Jika beliau berhaji dengan berjalan kaki, umatnya tidak akan mampu mencontoh, dan jika mereka tidak bisa menirunya mereka akan bersedih. Maka beliau berhaji sambil berkendara karena beliau sangat penyayang kepada umatnya.”
[Ahkam al-Qur’an (3/281)]

Firman-Nya: ﴿مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ﴾
Artinya: dari setiap jalan yang jauh dan luas.

 

Mukjizat Al-Qur’an dalam ayat ini:

  1. Terbukti benar, manusia datang dari seluruh penjuru dunia untuk berhaji. [Tafsir As-Sa’di]

 

  1. Kata ﴿مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ﴾ menunjukkan perluasan wilayah Islam setelah itu — karena datangnya kaum Muslimin dari tempat jauh menunjukkan penyebaran Islam ke tempat-tempat yang luas. [Adhwa’ al-Bayan (9/140)]

 

Sungguh indah bila setiap orang yang menunaikan haji tahun ini merasakan bahwa ia sedang menjawab seruan Allah, bukan hanya sekadar ibadah biasa. Karena seruan Ibrahim atas perintah Allah hakikatnya adalah seruan dari Allah. Maka pantaslah kita menjawabnya:
"Labbaik Allahumma Labbaik."
[Majmu’ Fatawa wa Rasail al-‘Utsaimin (24/512)]

 

  • Apakah Anda belajar sesuatu yang baru dari tafsir ayat ini? Tulis komentar Anda
  • Jika makna ini menyentuh hati Anda, jangan ragu untuk membagikannya kepada orang-orang tercinta!

 

 

 

Mencari

Paling banyak terjual

Artikel terkait

ellipse
loading

Dengan aplikasi Al-Mosaly, Ketahui masjid terdekat, di mana pun Anda berada, dengan sangat akurat.

Unduh sekarang

Pemrograman Madar © 2025 Semua hak dilindungi undang-undang bagi pemrograman Madar

Powered by Madar Software